REVIEW MATERI TIPE TESTING
Postingan ini berisi review tentang Tipe Testing Mata Kuliah Standar Uji Perangkat Lunak
Testing merupakan suatu kegiatan eksekusi
program untuk mengetahui apakah ada bug atau error di program tersebut baik
sebelum program tersebut selesai maupun sudah selesai. Menurut standar
ANSI/IEEE : Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk
mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan
(defects / errors/ bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software.
Selain itu ada 6 prinsip testing, antara lain :
·
Testing yang komplit tidak
mungkin ( maksudnya testing secara keseluruhan program itu tidak mungkin)
·
Testing merupakan pekerjaan
yang kreatif dan sulit ( tentunya dikarenakan diminta mencari bugs maka bug
tester ini haruslah kreatif dalam testing suatu program)
·
Alasan yang penting diadakannya
testing adalah untuk mencegah terjadinya errors
·
Testing berbasis pada resiko
·
Testing harus diirencanakan
·
Testing membutuhkan
independensi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, testing dapat dilakukan
sebelum implementasi (pre implementation) program maupun setelah implementasi
(post implementation) program. Pre implementation ini melakukan testing
terhadap konsep program yang akan dibuat dan dilakukan oleh tim reviewer
seperti project manager, klien karena belum masuk ranah pembuatan program.
Sedangkan untuk pos implementation testing yang mana testing dilakukan pada
program yang sudah dibuat, terdapat 2 teknik testing yang digunakan yaitu White
box dan Black box.
White box merupakan Teknik yang dilakukan untuk mengetes program
dari source code, baik dari logika, statement, kondisi dan perulangan yang ada
serta testing Teknik ini dilakukan secara Sebagian atau seluruh program
dikarenakan tester memiliki akses terhadap source code program. Sementara itu,
Black Box Testing dilakukan tanpa mengetahui struktur programnya dan dilakukan
oleh seseorang yang tidak mempunyai akses langsung ke dalam program, biasanya
ditesting dengan cara apakah outputnya sesuai dengan perintah yang diberikan.
Ada juga tipe-tipe Testing, antara lain :
•
Volume : Memfokuskan untuk
input yang besar
•
Usability : Mengukur reaksi
user ( Skala 1 : 10 )
•
Performance : Mengukur
kecepatan pada beberapa keadaan
•
Configurasi : Mengkonfigurasi
untuk bermacam – macam hadware atau software
•
Compatibility : komplabiliti
dengan aplikasi lain ( mengukur watu adaptasi )
•
Relibiality / availability :
mengukur ketahanan pada priode waku yang lama
•
Security : keamanan dari
program tersebut
•
Resource Usage : Mengukur
penggunaan RAM. Ruang Disk. Dan lainnya
•
Installabiltiy : di install
pada bermacam – macam keadaan ( mengukur waktu install )
•
Recoverabilty : mengukur waktu
untuk me-recover
•
Serviceability ; mengukur waktu
service
•
Load / stress : untuk data
extreame dan traffic
Untuk testing sendiri memiliki 3 tahapan yaitu : Unit Testing,
Integration Testing, dan System Testing. Unit Testing mengecek program dari
bagian terkecil dan di compile, Integration Testing mengecek masing-masing unit
ketika diintegrasikan apakah bekerja dengan baik, dan pada system testing
pengecekan dilakukan berdasarkan kondisi, performance nya Ketika kondisi tidak
normal lalu mengecek keamanan dari sistemnya. Orang-orang yang melakukan
testing ini bisa siapa saja baik yang memiliki akses langsung terhadap program
maupun tidak.
Lalu ada standar ANSI / IEEE untuk test dokumentasi, antara lain :
•
Introduction
•
Test Plan : Item Dalam test,
ruang lingkup, pendekatan, resource,
jadwal, personel.
•
Test design : item yang ditest,
pendekatan, rencana detail
•
Tets case : Kumpulan input dan
event
•
Test Procedures : langkah –
langkah untuk menyeting dan mengeksekusi test case
Test item transmittal report : item2 dalam test, lokasi fisik dari
hasil orang yang bertanggung jawab untuk transmitting
•
Test Log : Kronologi Record ,
lokasi fisik dari hasil, nama penguji
•
Test Incident report :
dokumentasi dari setiap event yang terjadi selama test, yang membutuhkan
investigasi lebih lanjut
•
Test summary report :
kesimpulan kesimpulan dari keseluruhan point point di atas.
Sementara itu, bagian-bagian yang dilakukan
testing ada 3, antara lain : bagian statement, bagian percabangan, dan bagian
kondisi. Ini dilakukan untuk meminimalisir eror yang terdapat pada program.
Menurut JACOBSON, 75% dari testing lebih baik dilakukan secara otomatis dari
pada dilakukan secara manual, karena alat otomasi system ini dapat melakukan
hal-hal yang banyak sekaligus.
Sekian dari saya untuk review materi Tipe Testing ini, Wassalamualaikum...